Thursday, July 24, 2014

Pengen tau kelanjutan ceritanya

Terpilih sudah sang presiden RI yang ke-7, mau tidak mau, suka-tidak suka, Jokowi sudah ditakdirkan jadi presiden, hebat?????  Dalam pandangan sekuler pasti hebat, tapi tidak dalam pandangan islam. Menjadi pemimpin bukanlah

Berikut ini sejumlah visi dan misi yang dipaparkan Jokowi:

Pertama, pendidikan. di sektor pendidikan, Jokowi menekankan pada revolusi mental, yang dinilainya akan efektif bila dimulai sejak sedini mungkin dari jenjang sekolah, terutama pendidikan dasar.

Menurut Jokowi, siswa sekolah dasar (SD) sepatutnya mendapatkan materi pendidikan karakter, pendidikan budi pekerti, dan pendidikan etika sebesar 80 persen, sedangkan ilmu pengetahuan cukup 20 persen.

“Saat ini anak-anak SD sudah dijejali dengan matematika, IPA, IPS, dan bahasa Inggris, sehingga pendidikan etika, perilaku, dan moralitas, tidak disiapkan pada posisi dasar,” kata Jokowi.

Kemudian secara berjejang kata dia porsi ilmu pengetahuan di tingkatkan pada SMP menjadi 40 persen, sedangkan pendidikan karakter dan budi pekerti menjadi 60 persen. Pada tingkat SMA, pendidikan ilmu pengetahuan ditingkatkan lagi menjadi 80 persen serta pendidikan karakter dan budi pekerti diturunkan menjadi 20 persen.

Kedua, pertanian. Di sektor pertanian, Jokowi menilai Indonesia masih membutuhkan banyak lahan pertanian untuk mencukupi kebutuhan pangan rakyat Indonesia. Untuk membangun lahan pertahuan dibangun waduk atau bendungan dan sistem irigasi pada lahan pertanian.

Ketiga, kelautan. Di bidang kelautan, Jokowi menyoroti nelayan lokal Indonesia kalah bersaing dengan nelayan asing karena teknologi penangkapan ikannya tertinggal. Jokowi berjanji, jika terpilih sebagai presiden akan menyediakan kapal-kapal modern untuk para nelayan yang disertai dengan pelatihan bagi para nelayan.

Keempat, energi. Di bidang energi, Jokowi menyoroti besarnya subsidi BBM dan subsidi listrik. Hal ini dapat diminimalisir dengan mengalihkan sumber energi dari BBM ke gas, karena Indonesia memiliki depsot gas sehingga anggarannya jadi lebih murah.

Kelima, infrastruktur. Di bidang infrastruktur, Jokowi menyoroti masih kurangnya pengembangan infrastruktur di laut, pengembangan bandara, maupun penambahan jalur kereta api.

Untuk infrastruktur laut, ia menilai, jika dapat dimaksimalkan maka ke depannya tidak ada lagi ketimpangan harga antara daerah yang satu dengan yang lain. Dia mengistilahkan konsep pembagunan infrastruktur laut yang akan dengan istilah tol laut.

Keenam, administrasi birokrasi. Jokowi menjelaskan, jika terpilih ia akan segera menerapkan sistem elektronik dan jalur online dalam hal pengadaan barang dan jasa di seluruh institusi pemerintah, termasuk dalam hal pengawasannya.

Pasangan Jokowi-JK

REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Calon presiden Joko Widodo (Jokowi) bertekad membuat terobosan di dunia pendidikan apabila terpilih menjadi presiden. Salah satu program yang akan diakukannya adalah dengan menghapuskan Ujian Nasional (UN) di tingkat SD dan SMP.

"Menurut saya UN untuk SD dan SMP lebih baik tidak ada," kata Jokowi saat menghadiri Lokakarya Peningkatan Kualitas dan Kesejahteraan Guru di Hermes Palace Polonia Medan, Selasa (10/6). 

Sementara untuk tingkat SMA, Jokowi menilai UN tetap bisa dilaksanakan. Namun, ujian itu tidak untuk dijadikan sebagai patokan kelulusan. Melainkan untuk pemetaan kualitas pendidikan saja. 

Selain itu, terobosan lain yang ingin dilakukan Jokowi di dunia pendidikan, yaitu dengan membentuk direktorat jenderal (Ditjen) khusus yang mengayomi guru. Dengan adanya ditjen tersebut, lanjut Jokowi, guru tidak perlu melewati banyak pintu lagi jika hanya untuk mengurus administrasi pegawai. Selain tidak efisien, gubernur DKI Jakarta nonaktif itu menilai sistem banyak pintu itu juga rawan pungutan liar.

Jokowi, yang mengaku pernah menjadi ketua komite sekolah selama 13 tahun tersebut menilai, kesejahteraan guru selama ini kurang diperhatikan. Padahal, kunci utama pendidikan berada di tangan guru.

"Mengapa guru? Dulu waktu Jerman jatuh yang pertama dibangkitkan adalah pendidikan. Begitu juga di Jepang. Ketika mereka jatuh apa yang ditanyakan perdana menteri dan kaisar? Yang pertama ditanya masih ada berapa guru tersisa," ucap capres yang mengenakan kostum kemeja kotak-kotak tersebut.

Karena alasan-alasan itulah, Jokowi berjanji akan menomorsatukan program di bidang pendidikan jika ia berhasil memimpin pemerintahan.