Tuesday, January 11, 2011

Perjalanan seorang Dia (diangkat dari kisah nyata)

Dia terlahir dari seorang pengusaha kaya raya, tumbuh dan besar dalam kondisi yang berlimpah harta. Namun sayang, orang tuanya tidak memberikan perhatian dalam bentuk bimbingan, kasih sayang dan cinta, sehingga dia tumbuh dengan jiwa yang kosong.Dia jauh dari didikan agama, sehingga yang ada dalam fikirannya hanya kesenangan semata.

Kodratinya Dia adalah anak yang manis, baik, sabar dan penurut. Dia sering mencurahkan isi hatinya dalam buku harian, tentang kekecewaan Dia terhadap mamanya yang tidak pernah mau memperhatikan Dia, padahal Dia ingin sekali mamanya datang ke sekolah, menjemput ataupun datang menemui gurunya.

Detik demi detik berlalu, tanpa terasa, Dia tumbuh dewasa, dan memasuki masa remaja, orang tua tetap tidak mengawasi pergaulannya, karena merasa Dia sudah dewasa. Segala keinginan Dia dipenuhi karena orang tua takut Dia tidak bahagia.

Dia tidak dapat mempertimbangkan dan memilih mana teman yang baik dan mana teman yang buruk. Dia terjerumus dalam narkoba. Orang tua belum mengetahui kebiasaan buruknya, hingga Dia disekolahkan ke Singapura. Tidak diduga, Dia bertemu jodoh dengan seorang pria tampan keturunan Pakistan, yang mengaku sebagai orang kaya.

Sungguh keluarga Dia belum mengetahui bahwa ternyata mertuanya Dia hanyalah tukang porot dan penipu saja. Bahkan lebih parah ternyata suami Dia adalah seorang pecandu narkoba, sehingga Dia semakin terpuruk dalam dunia narkoba.

Dugem demi dugem dia lalui bersama suaminya, mungkin tidak terbetik dalam fikirannya bahwa harta tidak abadi,kecantikan tidak abadi, dan tubuh juga pasti akan rusak dengan konsumsi narkoba.

Suami Dia, meninggal karena narkoba, namun fihak keluarga suami Dia, menutup mata bahwa anak mereka, meninggal karena narkoba, banyak kejadian aneh ketika suaminya Dia dimakamkan, kata orang yang menyaksikan jasadnya tidak cukup2 untuk dimasukan ke dalam kubur, naudzubillah.

Dia menjanda, tapi Dia belum terlepas dari kungukungan kelurga mantan suami, karena madu orang tua Dia masih berlimpah. Dia terperangkap da