Wednesday, October 12, 2011

AWAS PAHAM SYIAH !!!!! (DIAMBIL DARI WWW.USTADZ SYARWAT.COM)

Tidak kurang dari 7.000-an mahasiswa Indonesia diperkirakan sedang dan telah belajar ke Iran, sebuah negara yang notabene pusat cuci otak untuk menjadi pendukung Syiah. Kabar ini dikemukakan oleh salah seorang anggota DPR Komisi VIII, Ali Maschan Musa, termuat di www.republika.co.id dengan link http://www.republika.co.id/berita/breaking-news/nasional/11/03/03/167288-ribuan-pemuda-belajar-di-iran-polri-diminta-waspadai-syiah.

Padahal sewaktu kemarin ada evakuasi besar-besaran mahasiswa Indonesia di Mesir, ternyata jumlah mereka hanya sekitar 4.000-5.000 orang saja. Kalau yang kuliah ke Iran sampai angka 7.000, berarti ini bukan angka yang main-main.

“Saya tahun 2007 ke Iran dan bertemu dengan beberapa anak-anak Indonesia di sana yang belajar Syiah. Mereka nanti minta di Indonesia punya masjid sendiri dan sebagainya,” kata Ali dalam rapat dengan Kepala Badan Reserse Kriminal Mabes Polri, Komjen (Pol) Ito Sumardi, di ruang rapat Komisi VIII DPR, Jakarta, Kamis (3/3).

Ini berarti dalam beberapa tahun ke depan, Indonesia akan diramaikan oleh demam paham Syi`ah. Karena dalam hitungan 4-5 tahun ke depan, tentu mereka akan kembali ke Indonesia dengan membawa paham yang secara tegak lurus bertentangan dengan paham umat Islam di Indonesia yang nota bene ahli sunnah wal jamaah.

Perkembangan Syiah di Indonesia

Sebenarnya untuk melihat hasil dari `kaderissasi` pemeluk syi`ah di Indonesia, tidak perlu menunggu beberapa tahun ke depan. Sebab data yang bisa kita kumpulkan hari ini saja sudah biki kita tercengang dengan mulut menganga.

Betapa tidak, rupanya kekuatan Syi`ah di negeri kita ini diam-diam terus bekerja siang malam, tanpa kenal lelah. Hasilnya, ada begitu banyak agen-agen ajaran syi`ah yang siap merenggut umat Islam Indonesia untuk menerima dan jatuh ke pelukan ajaran ini.

Iranian Corner di Perguruan Tinggi Islam

Perkembangan Iranian Corner di Indonesia khususnya Perguruan Tinggi cukup marak. Di Jakarta, Iranian Corner ada di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ). Jogjakarta sebagai kota pelajar malah punya tiga sekaligus, yaitu Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta, dan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Bisa dibayangkan, Yogyakarta, satu kota saja ada 3 Iranian Corner; yang satu UIN, yang dua Muhammadiyah. Di Malang juga ada di Universitas Muhammadiyah Malang.

Islamic Cultural Center (ICC)

Di Indonesia Iran memiliki lembaga pusat kebudayaan Republik Iran, ICC (Islamic Cultural Center), berdiri sejak 2003 di bilangan Pejaten, Jakarta Selatan. Dari ICC itulah didirikannya Iranian Corner di 12 tempat tersebut, bahkan ada orang-orang yang aktif mengajar di ICC itu.

Dii antara tokoh yang mengajar di ICC itu adalah kakak beradik: Umar Shihab ( salah seorang Ketua MUI -Majelis Ulama Indonesia Pusat) dan Prof Quraish Shihab (mantan Menteri Agama), Dr Jalaluddin Rakhmat, Haidar Bagir dan O. Hashem. Begitu juga sejumlah keturunan alawiyin atau habaib, seperti Agus Abu Bakar al-Habsyi dan Hasan Daliel al-Idrus.

Undangan Cuci Otak ke Iran

Siapa yang menolak kalau diundang jalan-jalan ke luar negeri. Buat banyak orang di negeri kita, jalan-jalan ke luar negeri memang sudah jadi demam tersendrii, tidak terkecuali para anggota DPR.

Nah, sifat norak dan kampungan seperti itu juga dimanfaatkan oleh Iran untuk memberikan jalan-jalan gratis ke pusat-pusat pengajaran Syi`ah di Iran. Sudah tidak terhitung tokoh Islam Indonesia yang diundang untuk berkunjung ke Iran, tentu saja judulnya bukan cuci otak, tetapi atas nama studi banding dan sejenisnya.

Namun rata-rata tokoh yang sudah pernah diundang kesana, begitu pulang bicaranya penuh pembelaan kepada Syi`ah, bahkan ada yang menganggap perbedaan Syi`ah dengan Sunni bukan perbedaan prinsipil dan sebagainya. Tanpa malu-malu mereka telah menjilat Iran, padahal negeri itu adalah pembantai ulama-ulama Sunni, bahkan penghancur masjid-masjid dan kitab-kitab rujukan Sunni.

Beasiswa Pelajar ke Iran

Syi’ah merekrut para pemuda untuk diberi bea siswa untuk dibelajarkan ke Iran. Kini diperkirakan ada 7.000-an mahasiswa Indonesia yang dibelajarkan di Iran, disamping sudah ada ribuan yang sudah pulang ke Indonesia dengan mengadakan pengajian ataupun mendirikan yayasan dan sebagainya.

Sekembalinya ke tanah air, para lulusan Iran ini aktif menyebarkan faham Syi’ah dengan membuka majelis taklim, yayasan, sekolah, hingga pesantren.

Di antaranya Ahmad Baraqbah yang mendirikan Pesantren al-Hadi di Pekalongan (sudah hangus dibakar massa), ada juga Husein al-Kaff yang mendirikan Yayasan Al-Jawwad di Bandung, dan masih puluhan yayasan Syi’ah lainnya yang tersebar di Sumatera, Jawa, Kalimantan, dan Sulawesi.

Yayasan, Pengajian dan Ikatan Penyebar Aqidah Syi`ah

Pada tahun 2001 saja sudah terdapat 36 yayasan Syi`ah di Indonesia. Dan tidak kurang dari 43 kelompok pengajian yang intensif menanamkan aqidah syi`ah sudah berdiri. Berikut data-data syiah di indonesia yang untuk saat ini bisa kami himpun

a. Yayasan
1. Yayasan Fatimah, Condet, Jakarta.
2. Yayasan Al-Muntazhar, Jakarta.
3. Yayasan Al-Aqilah.
4. Yayasan Ar-Radhiyah.
5. Yayasan Mulla Shadra, Bogor.
6. Yayasan An-Naqi.
7. Yayasan Al-Kurba.
8. YAPI, Bangil.
9. Yayasan Al-Itrah, Jember.
10. Yayasan Rausyan Fikr, Jogya.
11. Yayasan BabIIm, Jember.
12. Yayasan Muthahhari, Bandung.
13. YPI Al-Jawad, Bandung.
14. Yayasan Muhibbin, Probolinggo.
15. Yayasan Al-Mahdi, Jakarta Utara.
16. Yayasan Madina Ilmu, Bogor.
17. Yayasan Insan Cita Prakarsa, Jakarta.
18. Yayasan Asshodiq, Jakarta Timur.
19. Yayasan Babul Ilmi, Pondok Gede.
20. Yayasan Azzahra Cawang.
21. Yayasan Al-Kadzim.
22. Yayasan Al-Baro`ah, Tasikmalaya.
23. Yayasan 10 Muharrom, Bandung.
24. Yayasan As Shodiq, Bandung.
25. Yayasan As Salam, Majalengka.
26. Yayasan Al Mukarromah, Bandung.
27. Yayayasan Al-Mujataba, Purwakarta.
28. Yayasan Saifik, Bandung.
29. Yayasan Al Ishlah, Cirebon.
30. Yayasan Al-Aqilah, Tangerang.
31. Yayasan Dar Taqrib, Jepara.
32. Yayasan Al-Amin, Semarang.
33. Yayasan Al-Khoirat, Jepara.
34. Yayasan Al-Wahdah, Solo.
35. Yayasan Al-Mawaddah, Kendal.
36. Yayasan Al-Mujtaba, Wonosobo.
37. Yayasan Safinatunnajah, Wonosobo.
38. Yayasan Al-Mahdi, Jember.
39. Yayasan Al-Muhibbiin, Probolinggo.
40. Yayasan Attaqi, Pasuruan.
41. Yayasan Azzhra, Malang.
42. Yayasan Ja’far As-Shadiq, Bondowoso.
43. Yayasan Al-Yasin, Surabaya.
44. Yapisma, Malang.
45. Yayasan Al-Hujjah, Jember.
46. Yayasan Al-Kautsar, Malang.
47. Yayasan Al-Hasyim, Surabaya.
48. Yayasan Al-Qoim, Probolinggo.
49. Yayasan Al-Kisa`, Denpasar.
50. Yayasan Al-Islah, Makasar.
51. Yayasan Paradigma, Makasar.
52. Yayasan Fikratul Hikmah, Jl Makasar.
53. Yayasan Sadra, Makasar.
54. Yayasan Pinisi, Makassar.
55. Yayasan LSII, Makasar.
56. Yayasan Lentera, Makassar.
57. Yayasan Nurtsaqolain, Sulawesi Selatan.
58. Yas Shibtain, Tanjung Pinang, Kepulauan Riau.
59. Yayasan Al-Hakim, Lampung.
60. Yayasan Pintu Ilmu, Palembang.
61. Yayasan Al-Bayan, Palembang.
62. Yayasan Ulul Albab, Aceh.
63. Yayasan Amali, Medan.
64. Yayasan Al-Muntadzar, Samarinda.
65. Yayasan Arridho, Banjarmasin.
66. Yayasan Al-Itrah, Bangil.

b. Pengajian

1. MT. Ar-Riyahi.
2. Pengajian Ummu Abiha, Pondok Indah.
3. Pengajian Al-Bathul, Cililitan.
4. Pengajian Haurah, Sawangan.
5. Majlis Taklim Al-Idrus, Purwakarta.
6. Majlis Ta’lim An-Nur, Tangerang.
7. MT Al Jawad, Tasikmalaya.
8. Majlis Ta’lim Al-Alawi, Probolinggo.

c. Ikatan
1. Ikatan Jamaah Ahlulbait Indonesia (IJABI).
2. Ikatan Pemuda Ahlulbait Indonesia (IPABI), Bogor.
3. HPI – Himpunan Pelajar Indonesia-Iran.
4. Shaf Muslimin Indonesia, Cawang .
5. MMPII, Condet.
6. FAHMI (Forum Alumni HMI), Depok.
7. Himpunan Pelajar Indonesia di Republik Iran (ISLAT).
8. Badan Kerja Sama Persatuan Pelajar Indonesia Se-Timur Tengah dan Sekitarnya (BKPPI).
9. Komunitas Ahlul Bait Indonesia (TAUBAT).

d. Lembaga
1. Islamic Cultural Center (ICC), Pejaten.
2. Tazkia Sejati, Kuningan.
3. Al Hadi, Pekalongan.
4. Al-Iffah, Jember.
5. Lembaga Komunikasi Ahlul Bait (LKAB), wadah alumni Qom

e. Sekolah dan Pesantren
1. SMA PLUS MUTHAHARI di Bandung dan Jakarta.
2. Pendidikan Islam Al-Jawad.
3. Icas (Islamic College for Advanced Studies) – Jakarta Cabang London.
4. Sekolah Lazuardi dari Pra TK sampai SMP, Jakarta.
5. Sekolah Tinggi Madina Ilmu, Depok.
6. Madrasah Nurul Iman, Sorong.
7. Pesantren Al-Hadi Pekalongan.
8. Pesantren YAPI, Bangil.

f. PenerbitT
1. Lentera.
2. Pustaka Hidayah.
3. MIZAN.
4. YAPI JAKARTA.
5. YAPI Bangil.
6. Rosdakarya.
7. Al-Hadi.
8. CV Firdaus .
9. Pustaka Firdaus.
10. Risalah Masa.
11. Al-Jawad.
12. Islamic Center Al-Huda.
13. Muthahhari Press/Muthahhari Papaerbacks.
14. Mahdi.
15. Ihsan.
16. Al-Baqir.
17. Al-Bayan.
18. As-Sajjad.
19. Basrie Press.
20. Pintu Ilmu.
21. Ulsa Press.
22. Shalahuddin Press.
23. Al-Muntazhar.
24. Mulla Shadra .

g. Penulis
1. Alwi Husein, Lc.
2. Muhammad Taqi Misbah.
3. O. Hashem.
4. Jalaluddin Rakhmat.
5. Husein al-Habsyi.
6. Muhsin Labib.
7. Riza Sihbudi.
8. Husein Al-Kaff.
9. Sulaiman Marzuqi Ridwan.
10. Dimitri Mahayana

h. Majalah - Jurnal
1. Majalah Syi’ar.
2. Jurnal Al-Huda.
3. Jurnal Al-Hikmah.
4. Majalah Al-Musthafa.
5. Majalah Al-Hikmah.
6. Majalah Al-Mawaddah.
7. Majalah Yaum Al-Quds.
8. Buletin Al-Tanwir.
9. Buletin Al-Jawwad.
10. Buletin Al-Ghadir.
11. Buletin BabIIm.

i. Radio dan TV
1. IRIB (Radio Iran siaran bahasa Indonesia).
2. Hadi TV, tv satelite (haditv.com).
3. TV Al-Manar, Libanon, dpt diakses sejak April 2008, bekerja sama dengan INDOSAT.
4. Myshiatv.com.
5. Shiatv.net.


UNIVERSITAS-UNIVERITAS YANG DILINK
1. Institut Seni Indonesia Yogyakarta.
2. Politeknik Negeri Jakarta.
3. Sekolah Tinggi Informatika dan Komputer Indonesia .
4. Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Perbanas.
5. STMIK AKAKOM Yogyakarta .
6. Universitas Gajah Mada.
7. Universitas Pembangunan Nasbional “Veteran” Jakarta.
8. Universitas Airlangga.
9. Brawijaya University.
10. Universitas Darma Persada Jakarta.
11. Universitas Gunadarma.
12. Universitas Islam Indonesia.
13. Universitas Muhammadiyah Jakarta.
14. Universitas Negri Malang.
15. Universitas Negeri Manado.
16. Universitas Negeri Semarang.
17. Universitas Pendidikan Indonesia.
18. Universitas Pertanian Bogor.
19. Institut Teknologi Nasional Malang.
20. Politeknik Negeri Ujung Pandang.
21. Institut Seni Indonesia Yogyakarta.
22. STIE Nusantara.
23. Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta
24. Universitas Klabat.
25. Universitas Malikussaleh.
26. Universitas Negeri Makasar.
27. Universitas Sriwijaya.
28. UPN Veteran Jawa Timur.

Majelis Ulama Indonesia (MUI) : Syiah Aliran Sesat

Secara resmi sesungguhnya Majelis Ulama Indonesia telah menegaskan bahwa Syiah bukan sekedar kelompok biasa, melainkan sebuah aliran yang telah divonis sesat dan keluar dari akidah Islam.

Majelis Ulama Indonesia dalam Rapat Kerja Nasional bulan Jumadil Akhir 1404 H./Maret 1984 merekomendasikan tentang faham Syi` ah sebagai berikut :

Faham Syi`ah sebagai salah satu faham yang terdapat dalam dunia Islam mempunyai perbedaan-perbedaan pokok dengan mazhab Sunni (Ahlus Sunnah Wal Jama`ah) yang dianut oleh Umat Islam Indonesia. Perbedaan itu diantaranya :

1. Syi`ah menolak hadis yang tidak diriwayatkan oleh Ahlu Bait, sedangkan ahlu Sunnah wal Jama`ah tidak membeda-bedakan asalkan hadits itu memenuhi syarat ilmu mustalah hadis.
2. Syi’ah memandang "Imam" itu ma `sum (orang suci), sedangkan Ahlus Sunnah wal Jama`ah memandangnya sebagai manusia biasa yang tidak luput dari kekhilafan (kesalahan).
3. Syi`ah tidak mengakui Ijma` tanpa adanya "Imam", sedangkan Ahlus Sunnah wal Jama` ah mengakui Ijma` tanpa mensyaratkan ikut sertanya "Imam".
4. Syi’ah memandang bahwa menegakkan kepemimpinan/Pemerintahan (imamah) adalah termasuk rukun agama, sedangkan Sunni (Ahlus Sunnah wal Jama`ah) memandang dari segi kemaslahatan umum dengan tujuan keimamahan adalah untuk menjamin dan melindungi da`wah dan kepentingan ummat.
5. Syi`ah pada umumnya tidak mengakui kekhalifahan Abu Bakar as-Siddiq, Umar Ibnul Khatab, dan Usman bin Affan, sedangkan Ahlus Sunnah wal Jama`ah mengakui keempat Khulafa` Rasyidin (Abu Bakar, Umar, Usman dan Ali bin Abi Thalib).
6. Mengingat perbedaan-perbedaan pokok antara Syi`ah dan Ahlus Sunnah wal Jama’ah seperti tersebut di atas, terutama mengenai perbedaan tentang "Imamah" (Pemerintahan)"



Majelis Ulama Indonesia menghimbau kepada ummat Islam Indonesia yang berfaham Ahlus Sunnah wal Jama`ah agar meningkatkan kewaspadaan terhadap kemungkinan masuknya faham yang didasarkan atas ajaran Syi’ah.


Wallahu a`lam bishshawab, wassalamu `alaikum warahmatullahi wabarakatuh,