Friday, September 20, 2013

Renunganku

Jika aku pintar, tapi kepintaranku hanya dipakai untuk diriku sendiri dan tidak kujadikan anak2ku sepintar aku, apalah arti kepintarranku ini.

Jika hasil pendidikanku selama ini aku sangka bisa memberikan kebahagiaan pada anakku dengan memberikan materi hasil kepandaianku yang aku sangka merupakan segalanya bagi mereka, akan sangat keliri jika mereka tdk bahagia dgn semuanya itu

Jika kini aku hanya bersenang2 dengan diriku sendiri dan membiarkan anak2ku tumbuh besar sendiri tanpa bimbingan dariku, apalah arti semua kesuksesanku ini.

Bila ternyata ibu adalah madrasah bagi anak2nya sementara aku memasrahkan pendidikan mereka sepulang dari sekolah hanya bergaul dengan pengasuhnya saja, apa yang akan terjadi dengan moral mereka? Jika pengasuh anakku hanya lulusan SD dan lebih bodoh dari diriku memberikan contoh moral yang tidak aku harapkan.

Jika kepandaianku hanya untuk kuabdikan pada negara sehingga negara maju dan sejahtera, lantas siapa yang mempedulikan nasib anak2ku, yang kubiarkan terlantar tanpa bimbingan.

Jika waktu bisa aku beli, aku ingin semuanya aku lakukan, namun ternyata Allah telah memberikan waktu yang sangat singkat untuk kupergunakan dgn sebaik2nya.

Anakku..buah hatiku..kalian adalah tabunganku yang dapat mengantarkan aku kelak, apakah di surga atau neraka.

Kini, kesibukanku sangat menyita waktuku sendiri, dan tidak punya waktu untuk sekedar mendengarkan celoteh mereka.

Duhai diri, sebetulnya apa yang aku cari? Dan untuk apa aku meminta kalian menjadi anak2ku jika setelah kalian lahir aku sibuk dengan urusanku sendiri dan tidak menjaga kalian dengan sepenuh hati.

Ya Allah, beri hamba kekuatan untuk dapat melangkah ke arah yang lebih baik, menjadi ibu yang pintar untuk anak2ku sendiri, beri Hamba jalan ya Allah, aamiin

Friday, February 22, 2013

ADA APA DENGAN RADIO RODJA??????

Saya tidak tahu tentang fitnah yang saat ini sedang ditujukan pada radio rodja, yang jelas saya perlu juga ikut memberikan suara bahwa awalnya saya mengenal sunnah adalah qodarallah lewat radio ini.  Allah subhanahuwataala telah memperkenalkan saya dengan radio ini melalui rekomendasi seorang teman pada tahun 2006. Qodarallah lewat radio ini, lambat laun saya bermetaformosis untuk sami'na wa atho'na terhadap apa2 yang telah Allah wajibkan dan Allah larang. Qodarallah, lewat radio ini jutaan pendengar telah kembali pada ajaran Islam yang murni, karena dimanapun berada, dakwah dan alunan ayat suci tidak pernah putus terdengar dalam telinga-telinga para pendengarnya.

Menjadi besar bukan merupakan suatu hal yang mudah, apalagi dakwah sunnah yang kian lama kian semerbak harumnya di seantero tanah air. Dalam salah satu blog yang diberi nama"tauhid dan syirik" disebutkan  nama2 ustadz2 yang secara tidak langsung  menjadi guru saya.  Sungguh saya sangat sedih  karena itu semua fitnah belaka. Dari mereka (Ustadz Firanda, Ust Zaenal Abidin, Ustadz Abdul Hakim, Ustadz Yazid, Ust Abu Qotadah, Ust Kholid) saya semakin banyak tahu tentang sunnah. Saya tidak tahu apa itu penyimpangan ihya ut thurots, al sofwa atau apa lagi lah.... yang saya tahu, melalui pejuang dakwah sunnah yang tergabung dalam radio Rodja dan grup Blackberry Al ilmu, saya semakin banyak tahu tentang Al Quran dan sunnah, tentang kewajiban tholabul ilmi, dan masih banyak lagi hal-hal yang diajarkan untuk menjadi seorang muslimah yang kaffah.

Dakwah para asatidzah yang saya sebutkan diatas jauh dari pemaksaan dan kekasaran, mereka mencontoh cara dakwah Rasulullah shallallaahu alaihi wassalam yang penuh kelembutan. Bergabung dalam pengajian yang mereka selenggarakan jauh dari celaan dan cemoohan, karena hidayah adalah milik Allah Subhanahuwataala, sehingga bagi orang awam tidak segan untuk terus mengikuti dakwah sampai habis. Disamping itu, kami juga diajarkan agar ketika kami sudah menjadi salafi, kami tidak boleh ujub dan takabur dan mencemooh sesama muslim yang bukan salaf, karena kita tidak akan tahu kesudahan dari nasib kita.

Sungguh saya tidak akan peduli dengan fitnah yang dituduhkan oleh pihak2 yang tidak suka dengan radio rodja, saya tidak fanatik menjadi "manhaj radio rodja" karena saya selalu mengikuti dakwah yang sesuai dengan Al Quran dan Sunnah di radio manapun. Saat ini konsentrasi saya hanyalah tholabul 'ilmi pada asatidz yang tidak suka memfitnah orang lain, tidak mentahzir orang lain, tidak mengghibah saudaranya sendiri, memahami proses dalam menerima ajaran sunnah, senantiasa mengajarkan kelemahlembutan ahlak sebagaimana yang telah Rasulullah shallallaahu alaihi wassalam, karena saya orang bodoh yang haus ilmu syar"i

Akhirul kata semoga Allah senantiasa melindungi para asatidzah pejuang dakwah sunnah di Indonesia, dan melimpahkan pahala yang melimpah pada mereka, dan selalu menjaga mereka dimanapun mereka berada, dan saya juga berdoa semoga Allah Subhanahuwataala terus melindungi dakwah sunnah melalui radio dan TV semakin marak di Indonesia, menggantikan kemungkaran melalui radio dan TV yang saat ini juga semakin marak di Indonesia.

Semoga Allah mudahkan semuanya, amiin ya robbal aalamiin